Kontroversi Pemenang Lomba Midang Bebuke Morge Siwe Tahun 2025, Diduga Juri Tidak Netral dan Pemenang Lomba Titipan

“Kelurahan Kotaraya itu Mendominasi, mulai tingkat partisipasi peserta Midang nya paling banyak alias panjang dan juga penampilan Maju dan Bengiyan nya juga tidak kalah dari Kelurahan lainnya,” ungkapnya.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Siti Dahlianti dalam komentarnya di akun Group Facebook MORGE (9) “Jaman dulu Midang Idak di nilai bukan perlombaan 17 San, bukan setahun 2 tahun ini Midang lah Kito dari Kecik”, ujarnya.

Begitu juga dengan Komentar dari Valentino Pratama

“Maaf Sebelumnya Penilaian Midang khususnya Bengiyan Inti Samo Maju Inti, apanya yang dinilai, supaya bisa dapat nomor juara ??? Biar yang Tidak paham dengan jalur menang kalahnya,” ujarnya.

Diduga Juri Tidak Netral

Tentu saja Kontroversi ini semakin jadi sorotan ketika pakaian dan aksesoris Maju Inti dan Bengiyan Inti antara Kelurahan Jua-jua dengan Kelurahan Mangunjaya sepertinya berbeda dengan Ketentuan yang telah disampaikan diduga oleh pihak panitia sebelumnya.

Peserta Midang lainnya bertambah bertanya-tanya, ada apa ?

Seperti halnya Warga Kelurahan Kutaraya sebut saja ML,

“Midang dari Kelurahan Kutaraya, selain panjang, lengkap, Pakaian dan juga aksesoris Maju Inti dan Bengiyan Inti sama persis dengan pakaian dan aksesoris Maju Inti dan Bengiyan Inti Kelurahan Jua-jua, dibanding dengan Peserta Midang Maju Inti dan Bengiyan Inti dari Kelurahan Mangunjaya yang mendapat Juara 2, padahal baju dan aksesoris nya diduga tidak sama dengan Juara 1 Maju Inti dan Bengiyan Inti Kelurahan Jua-jua, atau dengan kata lain diantara pemenang lomba Maju dan Bengiyan Inti dari Kelurahan Jua-jua dengan Kelurahan Mangunjaya sangat berbeda, padahal ketentuan cara berpakaian dan aksesorisnya telah disampaikan via WhatsApp sebelumnya yang diduga secara berantai,” terangnya.

Hal tersebut juga kini menjadi perbincangan dimedia sosial, peserta Midang dari Kelurahan lain pun berharap bagaimana cara penilaian dan pemilihan pemenang agar kedepan, kelurahan lainnya dapat berbenah sehingga pemenang lomba Midang Bebuke Morge Siwe bukan yang itu itu saja, dan bahkan masyarakat ingin juga tahu, siapa Jurinya, sistem penilaian dan pemilihan pemenangnya itu bagaimana, harap mereka.

Baca Juga :  Bupati OKI Tekankan Penyusunan RKPD 2026 Mengacu Asta Cita Presiden

Terkait hal tersebut, awak media ini menyampaikan hal tersebut Kepihak Kominfo OKI melalui Kadin Kominfo OKI, Adiyanto, Siapa Juri lomba penilaian Midang Bebuke Morge Siwe Tahun 2025, bagaimana sistem penilaiannya ?

Begitu juga dengan rute peserta Midang yang diduga salah satu kelurahan tidak menempuh rute Midang sesuai arahan panitia namun dari pantauan dan informasi masyarakat, salah satu kelurahan peserta Midang tidak keliling menyeberangi sungai Komering Kayuagung sesuai rute, namun masuk daftar pemenang lomba Bengiyan Inti.

Diduga Salah Satu Kelurahan Peserta Midang Tidak Berjalan Sesuai Rute, Namun Tetap Mendapat Penilaian dan Masuk Kategori Juara 3

Terus, yang dipermasalahkan juga, rute perjalanan peserta Midang searah jarum jam

Berdasarkan informasi yang didapat, setelah Kelurahan Jua-jua, lalu disusul Kelurahan Kutaraya, Dikarenakan Kelurahan Sukadana, Paku dan Mangunjaya berjalan Midang nya tidak sesuai arah Jarum jam, akhirnya, kelurahan Kutaraya paling belakangan dinilainya

Bahkan Kelurahan Paku Tidak setelah usai penilaian, langsung memutar arah kembali ke Kelurahan Paku tanpa melanjutkan berjalan ke Kelurahan Sukadana dan menyeberang lagi  ke Kayuagung Asli, Perigi, Kutaraya dan Ke Kelurahan Kedaton, namun Bengiyan Inti nya dapat Juara Midang, namun hal tersebut lepas dari penilaian para juri maupun panitia lainnya.

Begitu juga halnya dengan Maju Inti Kelurahan Sidakersa, diduga setelah penilaian tidak melanjutkan masuk dibarisan midang nya hingga finish kembali ke Kelurahan Sidakersa.

Persepsi Masyarakat Terhadap Penilaian Midang Bebuke Morge Siwe

Masyarakat Kayuagung pun banyak berpersepsi, bagaimana penilaian lomba Midang Bebuke Morge Siwe, apakah Terletak pada Maju Inti atau Bengiyan Inti 1 pada saat hanya berada didepan dewan juri atau Bupati OKI dan Pejabat lainnya, tanpa harus berjalan kaki melanjutkan perjalan sesuai rute, atau bagaimana.

Baca Juga :  Polres Ogan Ilir Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Ita Anggraini Warga Kayuagung Di Tanjung Senai

Sebab Maju Inti 1 dari Kelurahan Sidakersa yang mendapat Juara 3 Tidak Terlihat oleh Masyarakat yang menyaksikan Midang, terutama ketika menyeberang ke Kayuagung Asli lalu ke Perigi, Kutaraya dan Kedaton, Jua-jua dan Finish di Kelurahan Sidakersa kembali.

“Dengan demikian, apakah pemenang lomba Midang Bengiyan dan Maju Inti hanya Sekedar Formalitas dan diduga Titipan” ? Semoga Saja Tidak.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pihak dari panitia lomba Midang atau juri penilaian lomba Midang atau bahkan dari pihak Dinas Pariwisata Kabupaten OKI yang memberikan klarifikasinya terkait Kontroversi Pemenang Lomba Midang Maju Inti dan Bengiyan Inti tersebut. (Red)