Petani Di OKI Dapatkan Opla, Panen Padi Hingga Tiga Kali Setahun

Istimewanya lagi, lahan seluas 2.500 Ha di desa tersebut dibuka oleh Asmar kala menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian OKI pada tahun 2011 lalu.

“Saya ingin bernostalgia di desa ini. Sekitar 2011 kita lakukan cetak sawah baru sekitar 1.600 Hektare ditambah swadaya masyarakat. Alhamdulilah sekarang bisa sama-sama panen raya,” ungkapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Ir Sahrul MSi menjelaskan optimalisasi lahan rawa dan pasang surut di OKI dimulai dengan tata kelola air yang efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi.

“Sehingga pada saat musim hujan, kondisi lahan tidak lagi terendam lama agar lahan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sementara di musim kemarau masih ada cadangan air,” terang dia.

Ditambahkan Sahrul Optimalisasi Lahan (Opla) di OKI diawali proses Survey Identifikasi Desain (SID) lahan Rawa. SID bertujuan untuk mengidentifikasi calon petani dan lokasi kegiatan hingga menyusun desain dan rencana infrastruktur lahan pertanian rawa dan pasang surut.

“Proses ini telah selesai dilakukan semua, hingga saat ini telah dilaksanakan implementasi dari SID itu berupa normalisasi saluran serta pembangunan tanggul,” ujarnya.

Optimalisasi lahan yang dicanangkan Kementerian Pertanian, jelas Sahrul merupakan salah satu langkah strategis dalam mengantisipasi kekurangan lahan untuk memproduksi padi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktifitas lahan sawah melalui penyediaan sarana produksi berupa pupuk dan bantuan pengolahan tanah,” tutupnya. (Kominfo OKI)

Editor : Aliaman

Baca Juga :  Ikatan Baraya Sunda Deklarasi Dukung dan Siap Menangkan Dja'far Shodiq Di Pilkada 2024