Halokantinews.com.OKI – Pasca peristiwa ratusan Kerbau di Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam yang berdampingan dengan Kecamatan Pampangan penghasil Susu Kerbau yang mati mendadak akibat ngorok yang diduga disebabkan serangan Virus Septicaemia Epizootica (SE) beberapa waktu lalu. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui gerak cepat Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan disinfektan dan vaksinasi terhadap 450 ekor kerbau di wilayah itu guna mencegah penularan penyakit ngorok atau penyebaran virus Septicaemia Epizootica (SE) agar tidak meluas.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten OKI, Dedy Kurniawan didampingi Kabid Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Disbunak Kabupaten OKI, Sadi Purwanto mengatakan sebelumnya sebanyak 15 ekor kerbau milik peternak di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam mati mendadak.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh tim UPTD Pusat Kesehatan Hewan Pampangan, kematian kerbau tersebut diduga disebabkan oleh virus SE.
“Penyakit Septicaemia Epizootica/Hemorragic Septicaemia/ngorok pada kerbau menyebabkan demam, kerbau berliur dan terdengar ngorok. Hal tersebut disebabkan oleh agen penyakit kuman Pasteurella multocida. Kuman ini menyerang system pernapasan secara akut, sehingga menyebabkan pendarahan pada saluran ini. Kerbau yang menderita akan mengalami kesulitan bernapas, sehingga terdengar ngorok yang sangat jelas, terutama di malam hari,” terang Dedy.
Ia menjelaskan sambil menunggu hasil resmi dari uji laboratorium Balai Veteriner Lampung, tim UPTD Puskeswan Pampangan telah melakukan pengobatan massal pada hewan yang sakit dan memberikan vaksinasi kepada 450 ekor kerbau di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam dan Air Sugihan agar penyebaran virus SE tidak meluas.
“Stok vaksin yang tersedia ada 1.200 dosis untuk kerbau yang masih sehat yang dapat dilakukan vaksinasi,” jelasnya.
Ia mengatakan kondisi pemeliharaan hewan kerbau yang diliarkan menjadi tantangan petugas. Sehingga, pelaksanaan tindakan baik pengobatan maupun vaksinasi pada kerbau hanya bisa dilakukan saat malam hari saat kerbau sudah berada di kandang.
Hingga kini tim UPTD Pampangan masih bergerak melakukan pelayanan tindakan pengobatan pada kerbau yang terjangkit dan memvaksinasi kerbau yang masih sehat. Bahkan ditempat tersebut telah didirikan posko pelayanan dan penanggulangan penyebaran virus Septicaemia Epizootica (SE)/Penyakit Ngorok pada Sapi/Kerbau di Kecamatan Pangkalan Lampam dan Pampangan di wilayah UPTD Kecamatan Pampangan, ungkapnya.