Pemkab OKI Menyelamatkan Kerbau Pampangan Dari Kepunahan

Sementara dokter hewan Wahyu Tri Utomo, mengungkap 7 ancaman pelestarian kerbau Pampangan antara lain: 1) Wabah penyakit hewan menular Strategis bersifat cepat dan fatal (SE atau ngorok); 2) Angka Kesakitan SE sebesar 41,25%, Angka Kematian 7,4% sementara angka kelahiran hanya 9,75%; 3)

“Dari populasi sebanyak 9342 ekor Tahun 2024 diperkirakan turun menjadi 454 ekor pada tahun 2030. Antara lain karena pengaruh Cuaca Ekstrim, Kemarau Panjang, Curah Hujan dan kelembapan Tinggi,” terangnya.

Lebih lanjut Tri mengungkap lebih dari 70% habitat kerbau Pampangan berada di Perairan Lebak Pasang Surut yang saling terhubung sehingga diperlukan Manajemen Penanganan penyakit (efektifitas hasil karantina sebesar 95%, Pengobatan 94%, serta Ketersediaan Sumber Pakan dan Air Minum yang Steril).

“Penting juga memanajemen penanganan bangkai di tengah lebak pasang surut,” ujarnya.

Kegiatan vaksinasi antara lain dilaksanakan di Desa Kuro, Bangsal, Ulak Depati, Pulau Layang, Menggeris, Pampangan, Secondong dan Pulau Betung. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari , melibatkan seluruh dokter hewan se kabupaten OKI serta Paramedik Veteriner Se Kabupaten OKI. (Kominfo OKI.9.8)

Baca Juga :  Tingkat kehadiran ASN Di OKI Capai 95 Persen Dihari Pertama Kerja