Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan menambahkan bahwa koordinasi antara pemerintah daerah, BPS, dan Bank Indonesia sangat penting dalam pengendalian inflasi. “Sinergi ini diperlukan untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan komoditas pangan di Kabupaten OKI,” katanya.

Dalam sesi diskusi, para kepala OPD memberikan masukan terkait langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengendalikan inflasi. Beberapa usulan antara lain peningkatan pengawasan distribusi pangan, pelaksanaan pasar murah, dan peningkatan komunikasi antar daerah untuk saling mendukung dalam menjaga ketersediaan barang dan keterjangkauan harga.

Bupati OKI mengapresiasi antusiasme dan kontribusi semua pihak dalam HLM ini. Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat dan pelaku usaha. “Mari kita bersama-sama menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan demi kesejahteraan masyarakat OKI,” ajaknya.

Sebagai tindak lanjut dari HLM ini, TPID OKI akan menyusun rencana aksi yang meliputi pemantauan harga secara rutin, koordinasi intensif antar instansi terkait, dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengendalian inflasi. Diharapkan langkah-langkah tersebut dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah menjelang hari besar keagamaan.

Dengan terlaksananya HLM ini, diharapkan Kabupaten OKI dapat menghadapi tantangan inflasi dengan lebih baik, memastikan ketersediaan pangan, dan menjaga daya beli masyarakat, sehingga tercipta kondisi ekonomi yang kondusif dan kesejahteraan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat. (Kominfo OKI.03.16/Aliaman)

Baca Juga :  Pemkab OKI Bersama PT Sampoerna Agro Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir di Pematang Panggang