Halokantinews.com.OKI– Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Ir Asmar Wijaya MSi memaparkan sejumlah langkah konkrit Kabupaten OKI dalam mengendalikan inflasi serta mendorong digitalisasi transaksi keuangan daerah pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) dan Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) Sumatera Selatan di Ball Room Hotel Aryaduta Palembang beberapa waktu lalu.
Dalam pengendalian Inflasi dijelaskan Asmar OKI menerapkan strategi 4 K, yaitu Menjaga Keterjangkauan harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.
“Kita memiliki beberapa inovasi seperti pasar murah melalui program Perjaka, tanam cabe serentak (Balap Becak), Bismilah oleh Baznas, Operasi Pasar, Kerjasama Daerah, serta toko TIPD yang menyediakan pangan murah terjangkau,” terang Asmar.
Dipaparkan Asmar Pemkab OKI melibatkan seluruh stakeholder dalam menjaga kestabilan harga.
“Kita libatkan seluruh pengampu kepentingan, Forkompimda, Perusahaan, Perbankan, Bulog, dan Instansi vertikal,” ujarnya.
Gelaran pasar murah di OKI tambahnya sudah dilaksanakan sebanyak 20 kali khususnya pada lokasi penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan serapan sebanyak 75 ton beras dan 90.50 paket bapokting.
Panen Raya Maret-April, OKI Surplus Beras,
Dihadapan Pj Gubernur Sumsel dan Bupati/Walikota se Sumsel Asmar juga menyebut kesiapan Kabupaten OKI Menghadapi kebutuhan bahan pokok terutama beras pada Ramadan dan jelang Idul Fitri.