“Kalau terjadi deflasi terlalu dalam yang senang konsumen, namun produsen atau petani mereka bisa rugi. Kenapa bisa murah karena suplai banyak. Konsumen senang namun petani menjerit. Jangan sampai turun drastis turunnya pelan,” tambahnya.
Sementara Pj Bupati OKI Asmar Wijaya dalam paparannya menjelaskan berbagai upaya pengendalian inflasi di Kabupaten OKI. Terkendalinya inflasi di OKI terang dia salahsatunya di dorong oleh Penurunan harga sejumlah komoditas pangan, seperti cabai merah, cabai rawit, yang memasuki musim panen di sejumlah wilayah
“Gerakan tanam cabai serentak yang dilakukan di desa-desa telah memasuki musim panen sehingga mendorong ketersedian stok ditingkat masyarakat,” ujar Asmar.
Selain itu upaya lain yang dilakukan Pemkab OKI dalam pengendalian inflasi diantarantaranya terus melakukan pemantauan harga, gelar operasi pasar, menjaga pasokan barang serta kerjasama daerah penghasil surplus komoditi penyebab inflasi seperti bawang merah.
Selain inflasi, Inspektur I Itjen Kemendagri Brigjen Pol Rustam Mansur juga mengingatkan upaya Pemda untuk menjaga kondusivitas wilayah terutama dimomentum Pilkada serentak.
“Agar cepat dideteksi potensi kerawanan di daerah disaat Pilkada seperti berita Hoax. Koordinasikan dengan Forkopimda lakukan upaya-upaya early warning system,” terangnya. (Kominfo OKI.10.16)