Ditempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Farid Hadi Sasongko, turut memberikan sambutan yang tak kalah penting. Farid mengajak seluruh jamaah untuk menjaga keseimbangan antara kekuatan spiritual dengan rasa nasionalisme yang tinggi. Menurutnya, kekuatan agama yang kuat harus diimbangi dengan komitmen terhadap negara dan kebangsaan
Farid juga mengingatkan bahwa sebagai warga negara Indonesia, seluruh komponen masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, lanjutnya, sejalan dengan ajaran agama yang mengutamakan keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.
“Di tengah peringatan Maulid Nabi ini, kita perlu merenungkan kembali bahwa kekuatan spiritual kita harus selalu didampingi oleh rasa cinta tanah air dan nasionalisme. Persatuan Indonesia adalah kunci dari kekuatan bangsa,” ucapnya.
Sebagai puncak acara, penceramah utama, KH Akhir Wiwit Sudiono, S.Ag, MM menekankan pentingnya sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan ulama. Da’i asal Lampung ini menegaskan, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mendengar suara rakyat serta menjalin hubungan yang baik dengan ulama sebagai sumber pencerahan spiritual.
“Seorang pemimpin yang dekat dengan ulama dan masyarakat akan lebih mudah memahami kebutuhan rakyatnya. Kepemimpinan yang efektif selalu berakar pada kemauan untuk mendengar dan melayani, bukan hanya memerintah,” ujarnya.
Lanjutnya, pemimpin yang baik harus memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat, dan sikap ini bisa terbentuk melalui pembelajaran dari para ulama yang memiliki peran penting dalam menjaga moralitas bangsa.
“Dalam ajaran Islam, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan keteladanan dalam sikap dan tindakan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kedekatan pemimpin dengan ulama,” tandasnya. (Mdc JADI)