Halokantinews.com.Subang.Jabar – Ketum Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia) NR Ichang Rahardian SH MH melalui DPD IWO Indonesia Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat Mengapresiasi gerak cepat Polres Subang yang berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan terhadap jurnalis media online Hadejabar.com, Hadi Hardian (46 tahun) yang juga selaku Sekretaris DPD IWO Indonesia Kabupaten Subang, yang terjadi di sebuah peternakan ayam di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang Jawa Barat pada Rabu (9/4/2025) beberapa waktu lalu.
Gerak cepat Polres Subang saat itu juga berhasil mengamankan Lima orang pelaku hanya dalam hitungan jam setelah kejadian.
Kasus ini diungkap dalam konferensi pers yang digelar Polres Subang di Aula Patriatama, Jumat 11 April 2025, dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, yang juga dihadiri Kasi Humas AKP Edi Juhedi dan Kanit Propam.
Turut hadir pula Ketua DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Subang H. Dadang Hidayat (Dadang Metro), serta perwakilan PWI Subang.
Kasat Reskrim AKP Bagus Panuntun menyampaikan bahwa korban pengeroyokan merupakan seorang jurnalis hadejabar.com mengalami luka lebam dan pendarahan di bagian wajah setelah dianiaya oleh lima orang karyawan peternakan saat hendak mengonfirmasi perizinan usaha, terangnya.
Kelima pelaku yang berhasil diamankan masing-masing berinisial AM (21 tahun), AW (41 tahun), CB (30 tahun), NR (27 tahun), dan SM (20 tahun). Mereka kini telah ditahan dan dijerat Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan luka.
“Barang bukti berupa pakaian korban juga telah diamankan, dan proses penyidikan masih terus berlangsung,” ujar AKP Bagus Panuntun.
Ketua DPD IWO Indonesia Subang H Dadang Hidayat dalam konferensi pers tersebut mengapresiasi gerak cepat Polres Subang yang telah mengamankan pelaku pengeroyokan Wartawan Media Online hadejabar.com , dan mengutuk keras tindak kekerasan terhadap Hadi Hardian yang diketahui merupakan Sekretaris DPD IWO Indonesia Subang. Ia menyebut insiden ini sebagai luka mendalam bagi dunia pers, khususnya bagi IWO Indonesia
“Peristiwa ini sangat menusuk jantung profesi kita. Ketika seorang jurnalis yang sedang bertugas menjadi korban kekerasan, itu sama saja menyerang kebebasan pers dan melukai hati kami yang tergabung dalam Organisasi IWO Indonesia,” ujar Dadang Metro.
