“Kita amankan di Polres Metro Jakut, kita akan lakukan pemeriksaan,” ucap Asep.
Saat ditanya soal dugaan kelalaian pengemudi yang salah menginjak pedal, Asep menyatakan belum dapat menyimpulkan apa pun. Polisi saat ini masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti di lapangan sebelum memberikan penjelasan resmi terkait penyebab pasti insiden.
“Saya belum bisa sampaikan ini karena ini bukan di jalan raya. Jadi saya turunkan Dirkrimum dan Dirlantas untuk mendalami kejadian tersebut, nanti hasil akan disampaikan ke rekan-rekan,” papar Asep.
Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat akan keselamatan anak-anak di sekolah dan pelaksanaan program MBG. Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan penjelasan dan solusi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sementara itu, dilansir dari detikNews, Kapolsek Cilincing Kompol Bobi Subasri saat konfirmasi mengatakan, Sopir mobil pengantar MBG berinisial “AI” yang nyelonong masuk ke SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut) masih diperiksa polisi.
Insiden kecelakaan tersebut mengakibatkan 20 orang terluka
“Kejadian mobil pengantar MBG Tabrak siswa-siswi di halaman Lapangan Upacara SDN 01 Kalibaru Cilincing Jakut, yang menyebabkan Korban luka-luka sebanyak 20 orang, 19 orang siswa dan 1 orang guru,” ungkapnya.
Penyebabnya diduga gegara sopir salah injak pedal gas mobil saat mau ngerem.
“Jadi keterangan dari si sopir, itu kan sekolahnya di atas, tanjakan. Nah kebetulan dia memang mau mengantarkan makanan itu ke sekolah. ini keterangan sementara ya, bukan pasti ya, sementara. Dia mau naik ke atas itu, mau ngerem, katanya remnya nggak pakem kan, karena takut mau nabrak (mundur), dia injek (rem) yang dalam, nah kirain itu (rem), ternyata gas,” jelas Kapolsek Cilincing Kompol Bobi Subasri. (All/Tim)

















