Di media sosial, netizen mengecam pernyataan Supriyanto yang dinilai sebagai bentuk tekanan politik. Banyak komentar yang menyesalkan sikapnya, menganggap tindakan tersebut justru akan menimbulkan antipati. “Di era sekarang, masyarakat semakin cerdas. Ancaman seperti ini hanya akan mengurangi dukungan, bukan menambah,” ujar salah seorang pengguna media sosial.
Masyarakat menilai, pemimpin yang berkarakter keras dan intimidatif tidak lagi relevan di masa kini. “Pemimpin harus melindungi, bukan menakut-nakuti rakyatnya,” ujar seorang netizen. Beberapa warganet juga menyatakan bahwa organisasi non-politik, seperti PSHT, seharusnya dijaga independensinya dan tidak dijadikan alat politik.
“Organisasi seperti PSHT dibangun dengan semangat persaudaraan dan kerukunan. Ironis jika kemudian ada ancaman bagi mereka yang berbeda pilihan,” kata seorang netizen.
Salah seorang warganet mengungkapkan banyak pihak berharap agar sikap santun dan menghargai perbedaan ditunjukkan oleh para calon pemimpin. “Santun lah dalam berucap, dan hargailah perbedaan. Merangkul, bukan memukul,” tandasnya. (Ril/All)