Ketum IWO Indonesia Mengecam Tindakan KM Bihar India Yang Membuka Cadar Seorang Muslim

“Ini bukan sekadar soal etika, tetapi soal penghormatan terhadap keyakinan dan identitas seseorang. Negara seharusnya hadir melindungi, bukan justru melakukan tindakan yang berpotensi diskriminatif,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Icang menegaskan bahwa sikap intoleran yang dilakukan oleh pejabat publik dapat mencederai nilai-nilai demokrasi dan memperburuk citra pemerintahan di mata dunia internasional.

Sebagai bentuk sikap resmi, Ketua Umum IWO Indonesia menyatakan akan mengirimkan surat protes dan nota keberatan kepada Kedutaan Besar India di Indonesia, guna menyampaikan kecaman serta meminta klarifikasi resmi atas insiden yang terjadi di Bihar tersebut.

“Kami akan menyurati Kedutaan Besar India sebagai bentuk kepedulian insan pers dan masyarakat sipil terhadap isu kebebasan beragama dan perlindungan perempuan. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang di mana pun,” pungkasnya.

Dampak dari insiden tersebut tersebut, dokter perempuan yang diketahui bernama Nusrat Parveen memutuskan untuk tidak bergabung dengan layanan pemerintah meskipun keluarganya telah berusaha membujuknya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Ketua Menteri Bihar, Nitish Kumar, terkait video yang viral tersebut.

Insiden tersebut hingga saat ini juga menjadi Topik Pembicaraan serius di India bahkan video yang beredar dimedia sosial tersebut mendapat kecamanan dari seluruh muslim yang ada didunia. (All**)

Baca Juga :  Eksekusi Gedung GPI Gagal, Pemkab Indramayu Tidak Bisa Perlihatkan Bukti Kepemilikan Dokumen Tanah dan Gedung