Halokantinews.com.OKI – Guna mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) hadir menjadi motor penggerak bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Hal ini terbukti telah disediakannya platform aplikasi OKI Mart untuk memudahkan bagi para pedagang dan pembeli, yang ditujukan untuk seluruh masyarakat Kabupaten OKI.
Dikatakan founder OKI Mart, Ebhie Febrian Dimaestra, dengan jumlah total penduduk yang mencapai 786.000 jiwa menyimpan potensi luar biasa sisi sumber daya manusia mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Melalui penguatan SDM dan digitalisasi, dekranasda membawa visi besar untuk membangun OKI lewat program UMKM bina digital.
“Tentunya Inilah bentuk nyata dari komitmen menghadirkan solusi berbasis teknologi, supaya warga bisa lebih mandiri secara ekonomi dan terhubung ke dalam ekosistem yang lebih luas dan maju,” ujar Ebhie saat sosialisasi di Kecamatan Kayuagung pada Senin (9/6/2025) pagi.
Menurutnya, sosialisasi aplikasi sebagai langkah awal dan segera diluncurkan OKI Mart (makin maju, makin laku), yaitu sebuah platform digital gratis yang mempertemukan penjual dan pembeli, penyedia dan pengguna jasa dalam satu ruang yang praktis serta efisien.
“Ke depan, OKI Mart akan menjadi wadah bagi UMKM untuk tumbuh lebih cepat, dengan media promosi tepat dan jangkauan pasar lebih luas,” ungkapnya.
Presma UNISKI Kritisi Peluncuran Aplikasi Belanja Daring “OKI Mart”
Pra-peluncuran aplikasi belanja daring “OKI Mart” oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menuai kritik dari kalangan mahasiswa.
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Ogan Komering Ilir (UNISKI), Rio Hakan Sukur, menilai program tersebut tidak tepat sasaran dan cenderung mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya infrastruktur pasar tradisional.