Ketum PWDPI Ungkap Proyek Unila 26 Miliar Lebih Diduga Abal-Abal

Ketum PWDPI juga menjelaskan, perusahaan pemenang tender proyek lanjutan pembangunan gedung laboratorium pendidikan karakter (Al-Wasii) Universitas Lampung tahun 2024, Jenis pengadaan pekerjaan kontruksi K/L/PD instasi lainnya pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan untuk satuan kerja yakni, Universitas Lampung.

“Berdasarkan data lelang Pagu :Rp.27.282.821.000.00 dan Hps :26.561.074.324.00, dengan pemenang tender yaitu, PT. Chipta Adi Guna (PT.CAG) , beralamat di Situmbuk Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilantang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Bara, dengan nilai penawaran sejumlah Rp21.248.859, 459,20, dan harga terkoreksi sebesar Rp.21.248.859.459, 20 atau harga negosiasi,”bebernya.

Dengan susah payah tim media PWDPI menempuh perjalanan ratusan kilo meter, Akhirnya alamat yang tertera pada lelang ditemukan.

“Namun titik lokasi rumah tidak tidak ditemukan papan nama perusahaan bahkan menurut keterangan dari warga sekitar tidak ada tanda-tanda rumah tersebut digunakan untuk kantor perusahaan kontraktor. Nampak rumah sepi senyap bahkan berada di pedalaman. Dari sini diduga kuat perusahaan itu abal-abal,” tegas Ketum PWDPI.

Ketum PWDPI Minta kepada pihak KPK dan Kejati Lampung agar segera turun dan mengusut kasus ini. Sebab masih kata dia kuat dugaan lelang proyek tidak sesuai dengan dokumen dan patut diduga bermasalah.

“Padahal seperti kita ketahui beberapa tahun lalu Unila sudah jadi sorotan kasus OTT mantan Rektor yang saat ini masih duduk di kursi pesakitan. Sepertinya peristiwa itu tidak membuat efek jera bagi sejumlah petinggi Universitas kebanggaan masyarakat Lampung,” pungkas Ketum PWDPI sembari menegaskan kasus ini akan di ungkap hingga tuntas. (Tim PWDPI)

 

Baca Juga :  Minta Pelunasan Melebihi Harga Mobil Baru, Konsumen PT SIP Diduga Dirugikan dan Dipermainkan Oknum Buana Finance