Nasabah Bank BRI Cabang Pampangan dan Massa Aksi Menggelar Aksi Demo Didepan Kantor BRI Cabang Kayuagung, Ini Tuntutannya

Dalam audensi tersebut juga ada fakta menarik yang menjadi perhatian publik dan juga pihak kepolisian, dimana ada salah satu nasabah yang sudah meninggal, namun KUR nya bisa dicairkan oleh oknum.

Mengakhiri audensi massa aksi dengan pihak Bank BRI KCP Kayuagung, Koordinator Aksi, Aminro didampingi Aktivis Sumsel Aliaman SH dan Koordinator Lapangan, M.Amin dan Perwakilan BRI Kayuagung, menyerahkan Pernyataan Sikap para massa aksi yang diterima langsung oleh Pimpinan Cabang Bank BRI KCP Kayuagung, Syahrizal.

Sebelumnya
Puluhan warga Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mendatangi kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kayuagung, Kamis (20/2/2025).

Kedatangan mereka bertujuan untuk menuntut kejelasan atas dugaan penyalahgunaan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh oknum karyawan BRI Unit Pampangan sejak tahun 2024 lalu.

Salah satu nasabah, Junaidi, warga Desa Sri Mulya Pampangan, mengungkapkan bahwa dari total pinjaman KUR yang diajukan sebesar Rp50 juta, ia hanya menerima Rp25 juta. Meski demikian, ia tetap diwajibkan membayar cicilan penuh sebesar Rp50 juta sesuai pengajuan awal.

“Awalnya pihak customer service (CS) BRI mengatakan bahwa dana tersebut dibekukan sementara selama satu bulan dengan syarat saya membayar angsuran pertama. Namun, saat saya hendak mengklaim dana yang dibekukan, pihak CS BRI tidak menanggapi,” ujarnya.

Tidak hanya Junaidi, beberapa nasabah lainnya juga mengalami permasalahan serupa. Bahkan, seorang nasabah bernama Febri mengaku tidak pernah mengajukan pinjaman KUR, namun tiba-tiba ditagih oleh pihak BRI atas pinjaman senilai Rp75 juta.

“Saya kaget saat pihak bank datang ke rumah dan menyatakan bahwa saya menunggak angsuran selama dua bulan. Padahal, saya tidak pernah mengajukan pinjaman apalagi sebesar itu,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati OKI Panen Perdana Kelapa Sawit Program PSR

Febri menjelaskan bahwa pihak bank menunjukkan data dan Surat Keterangan Usaha (SKU) atas namanya yang diduga telah dipalsukan, termasuk tanda tangannya. Ia menuntut pihak BRI bertanggung jawab atas kejadian ini.

Pimpinan Cabang BRI Kayuagung, Syafrizal, membantah adanya kecurangan sistematis dalam penyaluran KUR kepada nasabahnya. Ia menegaskan bahwa BRI selalu memastikan setiap transaksi sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

“BRI tidak pernah melakukan pendebetan rekening nasabah tanpa alasan yang jelas. Kami selalu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan,” ujar Syahfrizal.

Namun, ia mengakui adanya oknum yang diduga menyalahgunakan kewenangan dan memastikan pihaknya tengah mengusut tuntas kasus tersebut.

“Kami telah mengamankan dua orang oknum yang saat ini sedang diproses hukum,” pungkasnya. (Tim/Red)