“Untuk periode Maret ada potensi panen seluas 15.205 Ha dengan produksi 86.819 atau surplus 44.047 ton (gkg) sementara April potensi panen 20.088 Ha, produksi 114.701 ton (gkg). Ada surplus 60.058 ton beras,” papar Asmar.
OKI tambah dia akan memaksimalkan upaya pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi daerah terlebih menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang berpotensi meningkatkan inflasi.
Salah satu Pemda dengan Indeks ETPD Tertinggi di Sumsel
Selain pengendalian inflasi, pemerintah Kabupaten OKI juga mendorong perluasan digitalisasi khusus pada transaksi keuangan pemda.
Optimalisasi tersebut dilakukan pada pembayaran pajak, retribusi, pengeluaran dan belanja dari tunai ke berbasis digital serta berbagai upaya mengajak masyarakat untuk membiasakan transaksi non tunai.
“Upaya terpadu dan terintegrasi Pemkab OKI untuk mengubah pembayaran pajak dan retribusi, belanja tunai menjadi nontunai berbasis digital dengan tujuan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah,” terangnya.
Atas upaya tersebut Pemkab OKI menjadi salah satu daerah dengan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETPD) tertinggi di Sumsel bersama Kota Palembang, Lubuk Linggau dan Pemprov Sumsel dengan skor 93,3 persen dan berpredikat digital. (Kominfo OKI/Ha)
Editor : Aliaman